Logo

Pekon Sudimoro

Kabupaten Tanggamus

Home

Profil Pekon

Infografis

Listing

IDM

Berita

Belanja

PPID

Potensi pertanian

Potensi Pertanian

Invalid Date

Ditulis oleh DEDI HERIYANTO

Dilihat 0 kali

Potensi pertanian

Potensi pertanian di desa bisa dilihat dari beberapa hal, seperti:

Sawah Salah Satu Potendi Pekon Di Bidang Pertanian

Potensi desa/pekon memiliki arti segala sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang terdapat dan tersimpan di Pekon. Tentunya sumber daya tersebut bisa dimanfaatkan untuk kelangsungan dan perkembangan Pekon. Adapun potensi Pekon salah satunya dalam bentuk pertanian. Seperti yang diketahui bersama, Pekon memiliki tanah yang begitu subur sehingga cocok dijadikan untuk pertanian. Tanah tersebut bisa ditanami berbagai macam produk alam agar manusia bisa memenuhi kebutuhan utamanya.

Produk pertanian ini bisa berupa padi, sayuran, dan lain sebagainya. Tentu saja pertanian ini sangat jarang ditemui di kota, karena di kota sendiri sudah dijadikan infrastuktur untuk pembangunan rumah, kantor, apartement, tempat rekreasi, dan lain sebagainya.

Karena pertanian ini begitu penting, maka bisa dikembangkan dengan baik. Peran pemerintah desa tentunya sangat diperlukan untuk menjamin kesejahteraan para petaninya.

Tidak hanya itu, kualitas hasil pertanian pun perlu dilengkapi dan didukung dari mulai pemberian pemilihan bibit terbaik, penggunaan pupuk yang berkualitas, mesin atau alat-alat pertanian yang memadai, serta pendistribusian hasil pertanian ke kota dengan alur yang jelas dan menguntungkan petani itu sendiri.

Potensi Pertanian Desa/Pekon

Pertanian saat ini dianggap sebagai bidang bisnis yang kurang menarik bagi mayoritas kalangan muda, oleh karena itu seringkali dilihat yang menggarap area pertanian adalah orang tua. Hal ini tentu dianggap wajar bagi mereka yang hanya melihat bidang bisnis ini sebagai bisnis yang berkotor-kotor dan melelahkan, namun apabila ditilik lebih jauh lagi bisnis pertanian ini memiliki potensi yang sangat besar dan tahan lama.

Disebut berpotensi besar karena hasil-hasil dari pertanian ini merupakan produk-produk yang memang sangat dibutuhkan oleh banyak orang sehingga dengan peningkatan dan pengelolaan yang baik maka akan dihasilkan  yang berkualitas dan makin dapat diserap pasar yang lebih besar lagi.

Sedangkan bisnis pertanian dikatakan bisnis yang tahan lama karena produk-produk pertanian ini sebagian besar adalah produk kebutuhan dasar manusia seperti beras, jadi selama masih ada manusia di muka bumi ini maka kebutuhan dan permintaan akan produk pertanian akan selalu ada.

Saat ini seluruh dunia memasuki era industry 4.0 ditandai dengan makin tingginya kebutuhan akan teknologi informasi serta internet di segala aspek kehidupan masyarakat, kondisi ini bisa menjadi peluang atau tantangan bagi industri pertanian atau desa sebagai area dimana industri pertanian berada.

Peluang yang dimaksud adalah dengan transformasi dalam pengolaahan secara tradisional ke penerapan teknologi pertanian dalam pengolahannya bisa meningkatkan jumlah dan kualitas pertanian tersebut yang tentu saja akan berimbas pada roda perekonomian di Pekon tersebut. Sedangkan disebut sebagai tantangan dikarenakan dalam penggunaan teknologi perlu didukung oleh sumber daya manusia yang mampu menggunakannya dengan baik.

Oleh karena itu dibutuhkan keterbukaan dan kemauan sumber daya manusianya sendiri supaya mampu menyerap dan menguasai informasi terkait penggunaan teknologi tersebut. Hal ini juga tidak terlepas dari peran serta pemerintah untuk memberikan sarana pelatihan, permodalan serta pendampingan.

Saat ini di Indonesia sudah bergulir program Dana Desa yang diselenggarakan pemerintah pusat, program yang difokuskan untuk pengembangan potensi dan ekonomi di Pekon. Ini merupakan sebuah angin segar bagi desa/Pekon pertanian, dengan adanya perhatian dan bantuan pemerintah, maka pengembangan industri pertanian di desa dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan target-target yang telah ditetapkan. Ada beberapa potensi-potensi bisnis pertanian yang bisa dikembangkan di desa seuai dengan potensi-potensi masing-masing desa, beberapa diantaranya adalah :

  1. Pertanian organik

Dewasa ini kebutuhan akan bahan pakan yang sehat dan bebas bahan kimia semakin besar seiring dengan meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat khususnya di perkotaan, kondisi itu bisa menjadi peluang untuk membuat dan mengembangkan pertanian organik.

Pertanian organik identik dengan penggunaan bahan-bahan alami dalam pengolahannya sehingga menghasilkan produk yang segar dan bebas bahan kimia. Dengan pengembangan di sketor ini maka akan tercipta simbiosis mutualisme antara Pekon sebagai penghasil tanaman organik dengan kota sebagai target pasar tanaman organik ini.

  1. Pertanian Hidroponik

Bagi Pekon yang memiliki lahan yang kurang layak untuk ditanami produk pertanian, maka pertanian hidroponik bisa menjadi alternatifnya, karena pertanian secara hidroponik ini hanya mengandalkan arus air dan lahan yang tidak terlalu luas.

Namun kekurangan dari pertanian hidroponik ini adalah jenis tanaman tertentu saja sehingga pasar dari pertanian hidroponik ini terbatas, namun hal itu bisa disiasati dengan mengkombinasikan pertanian reguler, organic dan hidroponik dengan memanfaatkan lahan yang ada. Untuk pasarnya tentu saja akan lebih luas apalagi di tunjang dengan internet.

Sawah Sebagai Salah Satu Potensi Sumber Daya Alam Desa

Adanya lahan sawah yang berada di Pekon memiliki banyak fungsi terutama bagi masyarakat Pekon, selain sebagai penghasil bahan pangan juga merupakan sumber pendapatan, dan tempat kerja masyarakat Pekon kususnya di bidang pertanian.

Pekon Sudimoro memiliki luas lahan sawah diperkirakan 25 hektare, sepanjang tahun dapat memproduksi berberapa jenis produk tanam namun yang menjadi komoditi unggul yaitu padi.

Karena di bidang pertanian ini begitu penting yang menjadi potensi sumber daya alam Pekon, perkembangan sistem tata kelola sawah yang baik sangat diperlukan kemudian untuk menjamin kesejahteraan para petaninya.

Oleh karenanya Pemerintah Pekon membentuk Poktan Desa atau Kelompok Tani Desa/Pekon yang bisa menjadi wadah belajar guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam berusaha tani sehingga produktivitasnya meningkat, pendapatanya bertambah serta kehidupan yang sejahtera.

Beberapa upaya pemerintah Pekon untuk melengkapi dan mendukung hasil pertanian sudah dilaksanakan mulai dari membangun jalan rabat beton sepanjang jalan sawah, membangung saluran irigasi sawah, Membangun Talud PenahanTanah kemudian mesin atau alat-alat yang memadai, serta mengadakan sosialisasi ke para petani Pekon tentang pemberian pemilihan bibit terbaik dan penggunaan pupuk yang berkualitas serta memberikan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik di Warga Petani.

Potensi Desa Yang Dapat Dikembangkan di Era Digital

Tak ingin kalah dengan segala bentuk hingar bingar perkotaan, melalui berbagai macam program pengembangan dan juga pemberdayaan masyarakat, Pekon dapat bersaing dengan daerah perkotaan. Alasannya karena setiap Desa di Indonesia memiliki karakteristik dan ciri khasnya tersendiri sehingga dapat meminimalisir persaingan. Berikut contoh potensi Pekon yang dapat bersaing.

Sebelum membahas apa saja contoh potensi desa yang dapat terus dikembangkan di era digital seperti sekarang ini, perlulah kita memahami apa itu sebenarnya potensi Pekon dan bagaimana kita menggali dan menemukannya sehingga kita dapat memanfaatkannya? Berikut ulasan singkatnya untuk Anda pahami lebih lanjut.

Dari pengertianya, potensi Pekon merupakan segenap sumber daya alam serta sumber daya manusia yang dimiliki Pekon. Sumber daya tersebut dianggap sebagai modal dasar yang nantinya dapat dikelola dan juga dikembangkan demi kepentingan, kelangsungan dan perkembangan Pekon. Untuk menilai potensi desa, ada beberapa faktor yang bisa dijadikan sebagai pedoman.

Potensi Fisik

Yang pertama adalah potensi fisik dari suatu Pekon. Potensi fisik dari suatu Pekon ini merupakan potensi yang dapat terukur dan terlihat secara fisik, baik itu potensi SDA maupun juga SDM nya. Potensi fisik suatu Pekon tersebut juga meliputi beberapa faktor berikut :

  1. Tanah

Tanah merupakan sumber daya alam yang bisa dibilang paling dominan pada desa. SDA tanah ini juga termasuk bahan tambang, mineral dan tak terkecuali hasil pertanian.

  1. Air

Yang kedua adalah air yang juga termasuk dalam SDA. Air yang dimaksudkan dalam faktor ini seperti sumber air, tata air, dan juga keadaan air bagi kepentingan masyarakat terutama penduduk desanya. Contoh lain yang dapat diperhitungkan adalah seperti irigasi, perikanan, pertanian, termasuk kebutuhan sehari-hari.

  1. Iklim

Iklim juga termasuk salah satu faktor dari SDA yang mana dalam faktor ini nantinya akan diukur mulai dari suhu udara hingga curah hujan. Data yang diterima nantinya juga dapat dikembangkan untuk pengembangan seperti untuk usaha pertanian dan objek wisata.

  1. Peternakan dan perikanan

Peternakan dan perikanan yang ada dalam pemberdayaan Pekon dapat menjadi sumber bahan makanan yang dapat menjadi sumber tenaga dan yang tak kalah penting lainnya adalah menjadi sumber mata pencaharian penduduk atau masyarakat Pekon.

  1. Manusia

Sebagai salah satu sumber daya yakni SDM, manusia atau dalam hal ini adalah masyarakat Pekon akan menjadi sumber tenaga kerja yang mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam Pekonnya. Hanya saja untuk mencapai target yang sudah ditentukan, perlu peran serta pemerintah untuk memberikan pemberdayaan dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat.

Potensi Non Fisik

Selan potensi fisik ada juga potensi non fisik yang perlu diperhatikan dalam upaya pemberdayaannya. Berikut contoh untuk potensi Pekon non fisik.

  1. Kondisi masyarakat

Untuk potensi non fisik dari Pekon yang pertama adalah kondisi masyarakatnya, apakah masyarakatnya plural ataupun tidak, apakah memiliki sifat gotong royong yang kuat atau tidak. Kondisi masyarakat merupakan kekuatan produksi dan pembangunan Pekon.

  1. Lembaga Sosial

Yang kedua adalah lembaga sosial yang ada di tengah masyarakat. Seperti contohnya adalah LPMD, PKK, hingga Karang Taruna serta organisasi sosial lainnya yang kebutuhannya juga bergantung pada masyarakat

  1. Kreativitas Aparatur Pekon

Selanjutnya, potensi yang juga tak boleh dilewatkan adalah kreativitas Aparatur Pekon. Dengan faktor ini, maka pemberdayaan serta pembangunan Pekon dapat berjalan tertib lancar dan juga bahkan dapat inovatif.

Dari situ kita dapat memahami apa yang perlu kita persiapan untuk memahami keadaan potensi Pekon. Ada beberapa alasan mengapa potensi daerah di setiap daerah berbeda satu sama lain adalah karena faktor berikut ini :

  1. Keadaan Lingkungan Geografis
  2. Jumlah dari penduduk Pekon
  3. Luas tanah yang bisa digunakan
  4. Jenis dan juga tingkat kesuburan tanah

Selain keempat faktor diatas, masih ada faktor lain yang terbilang kompleks yakni kualitas produksi dan laju perkembangan desa tersebut. Alhasil, fakta di lapangan mengenai hal ini terbilang berbeda antara satu desa dan desa yang lainnya.

Contoh Potensi Pekon Yang Masih Dapat Dikembangkan

Lalu apa saja potensi Pekon yang masih dapat terus dikembangkan hingga saat ini terutama di era digital seperti sekarang ini? Sangat banyak. Pembangunan yang merata serta kemudahan dalam mengakses informasi melalui internet akan memudahkan potensi Pekon untuk diketahui banyak orang mulai dari produk desa/Pekon seperti produk perkebunan atau pertanian hingga potensi lainnya.

  1. Produk Pertanian Organik

Produk organik seperti sayuran dan buah-buahan organik mulai banyak diperhatikan saat ini. Alasannya ada pada kelebihan yang dibawa oleh produknya yang lebih menyehatkan ketimbang produk non organik. Hal ini bisa menjadi potensi Pekon yang bisa dikembangkan karena faktanya memang nilai jual produknya jauh lebih mahal ketimbang non organik.

Selain itu, produk organik ini juga dapat melawan gempuran produk-produk impor yang terus membanjiri pasar.

  1. Produk Kesenian

Salah satu upaya dalam pemberdayaan masyarakat Pekon adalah untuk tetap menjaga budaya yang ada didalamnya agar tidak hilang. Salah satunya produk kebudayaan yang dimaksud juga salah satunya adalah produk kesenian yang bisa menjadi salah satu ciri khas suatu Pekon yang berbeda dengan Pekon lainnya. Produk kesenian tersebut juga dapat menjadi sebuah nilai jual. Pengembangan produk kesenian juga dapat diarahkan pada pengembangan Pekon sebagai desa wisata yang akan menarik banyak pengunjung dan diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Pekon.

  1. Pengembangan Wisata Terpadu

Selanjutnya yang juga bisa menjadi potensi Pekon yang bisa dapat dikembangkan adalah potensi wisata. Pengembangan wisata yang ada dalam Pekon juga bisa dikembangkan sebagai wisata terpadu yang juga dapat menjual produk-produk Pekon seperti produk kerajinan tangan, produk pertanian maupun produk perkebunan seperti pada poin pertama diatas.

Dengan pengembangan wisata terpadu ini, manfaat dari pengalihan fungsi Pekon sebagai lokasi wisata juga akan dapat dirasakan oleh masyarakat Pekon itu sendiri tidak hanya sekedar pengelola wisatanya.

Untuk dapat mengetahui apa potensi Pekon yang dapat dikembangkan, ada dua langkah yang bisa dilakukan yakni yang pertama adalah melihat langsung potensi sumber daya alam yang ada serta yang kedua adalah melihat bagaimana sumber daya manusia yang ada. Apabila keduanya dapat dianalisis maka akan ditemukan potensi yang dapat dikembangkan.

Proses pengembangan potensi Pekon agar dapat diketahui oleh masyarakat atau pasar memang tidak jarang membutuhkan waktu baik dari jangka pendek, menengah hingga jangka panjang sekalipun. Maka dari itulah pengembangan potensi Pekon tersebut haruslah berkelanjutan. Semoga artikel mengenai contoh dari potensi Pekon Sudimoro ini dapat bermanfaat sebagai sumber wawasan Anda.

Penulis: By. DEDI HERIYANTO

Bagikan:

Potensi Lainnya

Potensi Lainnya

Logo

Pekon Sudimoro

Kecamatan Semaka

Kabupaten Tanggamus

Provinsi Lampung

© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia